ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. H
DENGAN DEWASA AWAL
Pengkajian
1. DATA UMUM
a.
Identitas Kepala
Keluarga
·
Nama : Tn. H
·
Jenis Kelamin : Laki – Laki
·
Suku : Tionghoa
·
Umur : 56
Tahun
·
Agama : Konguchu
·
Pendidikan : SD
·
Pekerjaan : Swasta
·
Alamat :Jl.
b.
Susunan Anggota
Keluarga
No.
|
NAMA
|
L/P
|
USIA
|
HUB.KK
|
PEND
|
PEKJ
|
KET
|
1.
2.
3.
|
Ny.L
Tn.HK
Tn.Y
|
P
L
L
|
64 tahun
22 tahun
21 tahun
|
Istri
Anak
Anak
|
SD
PT
PT
|
IRT
bekerja
Mahasiswa /Swasta
|
Sehat
Sehat
Sakit
|
c.
Genogram
keterangan:
=perempuan =serumah
=laki-laki =sakit
tb
=meninggal
d.
Jenis/type Keluarga
Keluarga ini tergolong dalam nuclear family
karena dalam satu rumah terdapat ayah, ibu dan dua orang anak.
e.
Suku Bangsa
Semua
anggota keluarga merupakan suku tionghoa,tidak ada
nilai yang dianut bertentengan dengan kesehatan
f.
Agama
Semua anggota keluaga menganut agama
konguchu dan mempunyai pandangan yang sama dalam praktik agama
g.
Status sosial ekonomi keluarga
Sumber
penghasilan adalah dari kegiatan berdagang
yang dilakukan oleh kepala keluarga bersama istri, yaitu sekitar ±
Rp. 2.500.000,-/perbulan. Pengeluaran
perbulan untuk keperluan makan sekitar ±
Rp. 1.500.000,- dan sisanya untuk
keperluan lain –lain seperti membayar listrik, kebutuhan anak kuliah.Anak dari Tn.H,yaitu Tn.HK dan Tn.Y juga bekerja dengan penghasilan ±2.000.000 dan 1.500.000 yang digunakan untuk biaya kuliah,dan keperluan Tn.Y.
h.
Aktivitas rekreasi keluarga
Penggunaan
waktu senggang oleh anggota keluarga dengan santai–santai atau digunakan untuk
membicarakan masalah keluarga. Anggota keluarga dalam menggunakan waktu
senggangnya sesuai dengan usia dan jenis kelamin. Untuk mendapatkan hiburan
keluarga melihat televisi dan radio,jalan-jalan ketempat rekreasi bersama keluarga jarang dilakukan biasanya
hanya setahun sekali
2. RIWAYAT DAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA
a.
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga
dengan dewasa awal dimana anak tertua yang tinggal menetap di rumah adalah anak
laki-laki Tn.H yang berumur 22 tahun.adapun tugas keluarga pada tahapan ini
antara lain:mempertahankan keintiman pasangan,membantu anak untuk
mandiri,mempertahankan komunikasi,memperluas hubungan keluarga antara orang tua
dan menantu,menata kembali fungsi dan peran orang tua setelah ditinggalkan anak-anak
b.
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Dalam keluarga,tugas yang belum terpenuhi yaitu memperluas
hubungan keluarga antara orang tua dan menantu karena anak mereka masih belum
menikah.Tugas lain yang belum terpenuhi yaitu menata kembali fungsi dan peran
orang tua,karena anak mereka masih tinggal satu rumah dengan orang tua
c.
Riwayat kesehatan keluarga inti
Keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan. Riwayat kesehatan masing
masing keluarga baik kecuali salah satu
anaknya yaitu Tn.Y yang mempunyai riwayat TBC.
Kebiasaan anggota keluarga apabila ada yang sakit periksa ke Puskesmas. Untuk
mengatasi penyakit yang diderita saat ini, Tn.Y berobat rutin ke Puskesmas
Kampung Bangka, dan sekarang ini obat sudah dapat diambil di Puskesmas.
d.
Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya,orang tua dan saudara-saudara dari
Tn.H dan Ny.L tidak ada yang menderita penyakit keturunan
seperti:asma,hipertensi,hemofilia,serta tidak pula menderita penyakit yang sama
seperti Tn.y,yaitu TB atau penyakit menular lain nya
3. DATA LINGKUNGAN
a.
Karakteristik rumah
Rumah Tn. H
termasuk tipe rumah permanen dengan ukuran ± 8 x 10 meter, dengan
dinding seluruhnya dari semen, dan lantai dari porselen. Rumah Tn. Hmemiliki 3kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang dapur, 1 ruang tempat mencuci,dan 1 WC
1)
Luas bangunan rumah dan
pekarangan
Luas bangunan rumah ± 8 x 10
meter, sedangkan pekarangan tidak ada
2)
Jenis bangunan rumah
Jenis bangunan rumah Tn.H adalah permanen.
3)
Pencahayaan dan Ventilasi
Pada siang hari sinar matahari hanya sedikit masuk ke
dalam rumah dan kamar. Malam harinya menggunakan lampu neon besar untuk ruangan
yang besar,ruang tamu. Sedangkan kamar dan ruangan kecil lainnya menggunakan
lampu kecil. Pencahayaan sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu terang dan juga
redup. Untuk ventilasi setiap ruangan memiliki 1 ventilasi dengan rongga yang
kecil untuk sirkulasi udara.setiap kamar tidak mempunyai jendela karena rumah
Tn H berdempet dengan rumah sebelah kiri dan kanan. Khusus pada WC sinar matahari tidak dapat masuk.
4)
Penataan alat dan perabot
Penataan alat - alat dan perabotan rumah tangga
dalam rumah Tn. H terlihat tersusun dengan rapi.
5)
Sumber air dan air minum
Untuk mencuci pakaian, baju, alat - alat rumah
tangga, dan mandi keluarga Bpk.I menggunakan
air yang berasal dari sungai. Untuk masak dan mencuci bahan - bahan makanan
menggunakan air hujan yang di tampung di dalam tempayan yang tertutup.Untuk minumnya juga menggunakan air hujan yang telah
dimasak terlebih dahulu.
6)
Saluran pembuangan (WC dan septik
tank)
Rumah keluarga Tn.H menggunakan WC leher angsa
dan pembuangan melalui septik tank.
7)
Pengelolaan sampah
Sampah - sampah non organik yang ada dibuang ke
dalam tong sampah dan nantinya dibuang ke tempat pembuangan sampah, untuk
sampah-sampah organiknya biasanya hanya dibuang di saluran pembuangan limbah
atau pun belakang rumah karena dianggap dapat membusuk dan hancur.
8)
Kebersihan lingkungan rumah
Kebersihan lingkungan rumah Bpk. H cukup bersih
dan terjaga.Hanya saja jika banjir sampah – sampah jadi berserakan di halaman.
9)
Denah rumah
|
|||
Keterangan:
1:kamar Tn.H dan Ny.L
2:kamar Tn.Y
3:kamar Tn.HK
b.
Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Tetangga disekitar kelurga Tn.H
bersifat heterogen mayoritas melayu,namun beberapa deret rumah disebelah rumah
kelurga merupakan suku tionghoa,keluarga mengatakan dapat hidup harmonis dengan
tetangga disekitar rumah nya
c.
Mobilitas geografis keluarga
Kelurga mengatakan sepuluh tahun yang lalu pindah ketempat yang ditinggali
nya sekarang,kelurga jarang bepergian jauh,dan keluarga berencana akan menetap
d.
Perkumpulan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat
Menurut keluarga,mereka
tidak ada mengikuti perkumpulan keluarga dan lain-lain.Interaksi antar kelurga baik,interaksi
keluarga dengan masyarakat juga cukup baik
e.
Sistem pendukung keluarga
Menurut
Ny.L,anak-anak mereka yang sudah bekerja sangat meringankan beban mereka dan
terkadang anak mereka membantu apabila kekurangan dana
4. STRUKTUR KELUARGA
a.
Struktur peran
Keluarga
dalam struktur peran formal tidak ada
atau tidak mempunyai peran.Peran secara
informal,Tn.H sebagai kepala keluarga yang
sebagian besar keputusan dalam keluarga ditentukan oleh Tn.H ,Ny.L sebagai ibu
rumah tangga dan biasa nya merawat jika ada anggota keluarga yang sakit dan
Tn.HK dan Tn. Y sebagai anak yang membantu kedua orang tua nya bekerja
b.
Nilai dan norma keluarga
Kelurga
menganut agama konguchu,dan merupakan keturunan tionghoa,tidak ada kebiasaan
atau norma yang dianut bertentangan dengan kesehatan
c.
Pola komunikasi keluarga
Dalam keluarga saling terbuka satu sama
lain,semua anggota keluarga mampu meraat diri masing-masing dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari.Dalam keluarga semua anggota keluarga bebas menyatakan
pendapat tetapi yang mengambilkeputusan adalah Tn.H yang didahului diskusi
d.
Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga semuanya saling menghargai dan mendukung. Anak-anak cukup patuh terhadap
orang tua. Pengambilan keputusan terletak pada kepala keluarga yaitu Tn.H, dan untuk Tn.H sendiri terkadang
meminta masukan dari istri dan anaknya
5. FUNGSI KELUARGA
a.
Fungsi afektif
keluarga Tn. H
sangat harmonis, rukun dan tentram. Semua keluarga merasa saling memiliki, apabila ada keluarga
yang sakit atau ditimpa musibah, maka anggota keluarga yang lain ikut merasakan
akan hal yang sama yaitu keadaan sakit atau ditimpa musibah
b.
Fungsi Sosialisasi
Dalam berhubungan antar
anggota keluarga,semua anggota keluarga berinteraksi dengan baik sedangkan dengan anggota masyarakat, keluarga
tidak tampak kaku. Keluarga sangat membaur dengan budaya yang ada disekitarnya.
c.
Fungsi Perawatan Kesehatan
1)
Mengenal masalah kesehatan.
Fungsi ini dapat dilihat
bahwa Keluarga kurang mengenal dengan baik masalah kesehatan
yang dialami oleh salah satu anggota keluarga yaitu Tn. Y dengan TB paru. Hal ini dibuktikan dengan bahwa Tn. H dan istrinya belum mampu untuk menyebutkan penyakit yang dialami anaknya yaitu
Tn.Y.
Kemampuan keluarga untuk mengerti tentang sifat masalah
sudah tampak, karena pertama keluarga menganggap bahwa batuk – batuk yang
dialami oleh Tn. Y dianggap sebagai
batuk biasa
2)
Mengambil keputusan terhadap tindakan kesehatan
Setiap anggota keluarga mampu mengambil keputusan terhadap tindakan
kesehatan pada diri nya masing-masing,seperti Tn.Y yang merasa diri nya mengalami masalah
kesehatan dengan batuk berdahak ± 3
minggu memutuskan untuk memeriksakannya ke
Puskesmas Kampung
bangka,dan hasilnya
positif TB.
3)
Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga dapat merawat anggota keluarga yang sakit dirumah jika hanya demam
biasa atau batuk biasa seperti menggunakan kompres saat demam dan banyak minum
air putih hangat saat batuk. Untuk merawat Tn.Y,keluarga mengatakan kurang
mengetahui cara untuk merawat Tn.Y.
Tn. Y sudah mendapat terapi sejak bulan januari 2012,sejak awal pengobatan,
Tn.Y mengatakan sudah berobat secara
teratur. Kalau obat habis, Tn.Y langsung pergi ke
Puskesmas untuk mengambil obat. Tn.Y mengatakan
sebenarnya malas minum obat karena setelah minum obat, ia merasa mual dan
kembung sedangkan Tn.Y sibuk bekerja dan kuliah Tapi Tn.Y ingin cepat sembuh,
sehingga walaupun malas ia tetap meminum obatnya tanpa diawasi dan di ingatkan
anggota keluarga
4)
Mempertahan keadaan lingkungan yang sehat
Lingkungan rumah Tn. H sudah cukup bersih bebas dari
sampah,namun ventilasi dan jendela pada rumah Tn.H sedikit sehingga cahaya
matahari tidak masuk dan pertukaran udara juga kurang baik
5)
Menggunakan fasilitas kesehataan yang ada di masyarakat
Apabila sakitnya sudah tidak bisa diatasi Tn.H dan keluarga berobat ke puskesmas terdekat.
d.
Fungsi Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki oleh Tn. H adalah 2 orang, Ny.L
menggunakan pil KB .
e.
Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. H
termasuk keluarga yang mampu hal ini dapat dilihat dari penghasilan tiap bulan
sekitar Rp.2.500.000/perbulan.Dalam
pemenuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. Hmampu memenuhi nya.
6. STRES DAN KOPING KELUARGA
a.
Stresor jangka pendek
Keluarga Tn. H,mengatakanmemikirkan kondisi anaknya (Tn.Y) yang batuk-batuk tak kunjung sembuh,namun
karena Tn.Y mampu mengambil keputusan sendiri untuk berobat ke
puskesmas,kelurga mengatakan sekarang hanya berharap dan berdoa agar anaknya
cepat sembuh.
b.
Stresor jangka panjang
Tn.H mengatakan terkadang memikirkan
biaya kuliah anaknya yang cukup besar
c.
Kemampuan keluarga berespon terhadap
stresor
Pola pemecahan masalah dalam keluarga Tn. H adalah dengan cara
musyawarah antar anggota keluarga, kadang juga melibatkan anaknya. Misalnya
dalam menentukan pengobatan Tn. H, dalam pengambilan keputusan di keluarga yang paling
menonjol adalah Tn. H
d.
Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan
tergolong adaftif,keluarga mengatakan,jika terdapat masalah,didiskusikan dan
dipecahkan dengan sabar dan fikiran yang jernih
e.
Strategi koping disfungsional
Dari hasil pengkajian tidak
ditemukan adanya cara-cara maladaftif keluarga dalam mengatasi masalah
7. PEMERIKSAAN FISIK
INDIKATOR
|
NAMA ANGGOTA KELUARGA
|
|||
Tn.H
|
Ny.L
|
Tn. HK
|
Tn. Y
|
|
Kepala
Mata
Hidung
Mulut & Faring
Leher & Axilla
Dada
Punggung
Rectum & Gene talia
Ekstremitas Atas
Ekstremitas bawah
TTV
|
Bentuk simetris tidak terdapat
benjolan, rambut hitam, leher, tidak terdapat pembesaran vena jugularis dan
pembekakan kelenjar tiroid.
Bentuk simetris
konjungtiva tidak anemis. Penglihatan baik skelera tidak ikterik dan tidak menggunakan kaca mata.
Hidung simetris, penciuman baik, tidak terdapat sumbatan pada daerah
hidung, tidak terdapat polip.
Bentuk bibir simetris, tidak terdapat labio palato sikizis. Kemampuan
menelan baik, mukosa lembab dan kebersihan cukup.
Kebersihan cukup, tidak ada pembekakan tonsil pada leher.
Bentuk simetris, Tanpa
lesi, pergerakan reguler 20x/mnt, tidak terdapat
trauma thorak
Simetris tidak terdapat lesi, tidak ada kelainan pada tulang belakan.
Tidak terkaji
Capilari revil < dari 2detik, tidak ada edema, tidak
terdapat lesi.
Pergerakan baik,tidak ada edema dan lesi, atau kelainan lainnya.
TD: 120/80
mmHg
N :88x/mnt
RR:22x/mnt
T : 36,2◦C
|
Bentuk simetris tidak terdapat benjolan, rambut hitam panjang , tidak
terdapat pembesaran vena jugularis dan pembekakan kelenjar tiroid.
Bentuk simetris,
konjungtiva tidak anemis, penglihatan baik, skelera tidak ikterik dan tidak menggunakan kaca mata.
Hidung simetris penciuman baik, tidak terdapat sumbatan.
Bentuk bibir simetris, tidak terdapat labio palato skizis. Kemampuan
menelan baik, mukosa lembab dan ke bersihan cukup.
Kebersihan cukup, tidak ada lesi dan pembekakan tonsilitis pada leher.
Bentuk simetris tanpa lesi, pergerakan reguler 22x/mnt, tidak terdapat trauma thorak
Simetris tidak terdapat lesi, tidak ada kelainan pada tulang belakang.
Tidak terkaji
Capilari revil <dari 2 detik, tidak ada edema, tidak
terdapat lesi.
Pergerakan baik, tidak ada edema dan lesi atau kelainan lainnya.
TD : 110/80 mmHg
N : 80x/mnt
RR: 20x/mnt
T : 36,5◦C
|
Saat pengkajian Tn.HK tidak ada dirumah,menurut penuturan keluarga Tn.HK
dalam kondisi sehat,tidak ada gejala-gejala tertular TBC
|
Bentuk simetris tidak terdapat benjolan, rambut hitam panjang , tidak
terdapat pembesaran vena jugularis dan pembekakan kelenjar tiroid.
Bentuk simetris,
konjungtiva anemis, penglihatan baik, skelera tidak ikterik dan tidak menggunakan kaca mata.
Hidung simetris penciuman baik, tidak terdapat sumbatan.
Bentuk bibir simetris, tidak terdapat labio palato skizis. Kemampuan
menelan baik, mukosa lembab dan ke bersihan cukup.
Kebersihan cukup, tidak ada lesi dan pembekakan tonsilitis pada leher.
Bentuk simetris tanpa lesi, pergerakan reguler 22x/mnt, tidak t terdapat trauma thorak
Auskultasi terdengar bunyi rongkhi
Simetris tidak terdapat lesi, tidak ada kelainan pada tulang belakang.
Tidak terkaji
Capilari revil <dari 2 detik, tidak ada edema, tidak
terdapat lesi.
Pergerakan baik, tidak ada edema dan lesi atau kelainan lainnya.
TD : 110/700 mmHg
N : 82 x/mnt
RR: 20x/mnt
T : 36,5◦C
|
8. Harapan Keluarga
Keluarga
berharap agar batuk Tn.Y segera sembuh sehingga tidak mengalami gangguan jika
bekerja dan kuliah.
B. Analisa Data
No
|
D a t a
|
Etiologi
|
Masalah
|
1.
|
DS :
-
Tn.Y mengatakan ia positif
mengidap TB paru saat diperiksa
dipuskesmas kampong bangka
DO :
-
Pencahayaan rumah (kamar tidur)
kurang.
-
Jendela pada kamar Tn.Y
tidak ada
-
Ventilasi kecil dikamar hanya satu pada pintu kamar
saja
|
Ketidakmampuan keluarga Tn.H dalam memodifikasi lingkungan
|
Resiko
penyebaran / penularan infeksi
|
DS :
-
Keluarga mengatakan sejak lima
bulan yang lalu Tn.Y sering
batuk yang disertai dahak.
-
Keluarga mengatakan bahwa Tn.Y sakit paru-paru, tapi tidak tahu jenis penyakit,
penyebab, pencegahan, perawatan dan pengobatannya.
DO :
-
Tn.H dan istri nya tidak bisa menjawab pertanyaan tentang pengertian penyakit, pencegahan,
perawatan dan pengobatannya
-
Pendidikan Tn.H dan Ny. L
SD
|
Ketidakmampuan keluarga Tn.H dan istrinya mengenal masalah kesehatan yang
ada pada Tn.Y
|
Kurang pengetahuantentang penyakit TBC pada Tn.H dan istrinya
|
|
DS :
-
Tn.Y mengatakan sudah menjalani pengobatan sejak bulan januari
2012
-
Tn.Y mengatakan sering mual dan
kembung setelah minum obat
-
Tn.Y mengatakan sebenarnya malas minum obat, tapi ia ingin
penyakitnya cepat sembuh
DO :
-
Pemeriksaan fisik : bentuk dada
normal,batuk produktif.
-
Klien tampak jarang di
rumah,karena klien kuliah sekaligus bekerja
|
Ketidakmampuan keluarga Tn.Hdalam merawat anggota keluarga yang sakit
|
Resiko kerusakan penatalaksanaan regimen
terapetik
|
D. Prioritas Masalah
1. Resiko penyebaran infeksi oleh Tn.Y pada
keluarga Tn.H berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga Tn.H dalam memodifikasi lingkungan.
NO
|
Kreteria
|
Perhit
|
Nilai
|
Pembenaran
|
1
2
3
4
|
Sifat masalah : ancaman
Kemungkinan masalah untuk diubah :
mudah
Potensial masalah untuk dicegah : tinggi
Menonjolnya masalah : keluarga tahu ada masalah tapi merasa bukan sebagai
bahaya
|
2/3 X 1
2/2 X 2
3/3 X 1
1/2×1
|
2/3
2
1
1/2
|
Klien telah berobat secara teratur, tapi lingkungan rumah tidak
sehat,dengan ventilasi kecil dan cahaya matahari tidak masuk kedalam ruangan
Selama pasien berobat secara teratur, kuman TBC
kemungkinan besar tidak akan aktif. Tapi perlu didukung oeleh perubahan
perilaku yang lebih higienis dan lingkungan yang sehat
Penyebaran kuman TB paru dapat dicegah
asal keluarga mau hidup sehat
dan hubungan dengan petugas kesehatan cukup baik.
Keluarga tahu bahwa penyakit Paru yang dialami Tn.Y bisa menular tapi merasa bukan sebagai bahaya.
|
Jumlah
|
4 1/6
|
2.Kurang pengetahuan tentang penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.H mengenal
masalah kesehatan yang ada
NO
|
Kreteria
|
Perhit
|
Nilai
|
Pembenaran
|
1
2
3
4
|
Sifat masalah : aktual
Kemungkinan masalah dapat diubah :
hanya sebagian
Potensial masalah untuk dicegah : cukup
Menonjolnya masalah: keluarga menyadari bahwa mereka kurang paham dan
mereka ingin diberi penjelasan yang lebih rinci
|
3/3 X 1
½ X 2
2/3 X 1
2/2 x 1
|
1
1
2/3
1
|
Keluarga tidak memahami dengan baik masalah kesehatan yang dialami Tn.Y
Pemberian informasi tentang penyakit dan kebutuhan perawatan akan sulit
dipahami karena kemampuan keluarga menyerap informasi kurang baik, pendidikan
rendah
Membantu
keluarga memaha-mi masalah kesehatan bisa dilakukan melalui bahasa keluarga
dengan mediasi anaknya
Keluarga tidak merasakan adanya masalah yang harus segera ditangani
|
Jumlah
|
3 2/3
|
3. Resiko
kerusakan manajemen terapeutik berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga Tn.H merawat anggota keluarga yang sakit
NO
|
Kreteria
|
Perhit
|
Nilai
|
Pembenaran
|
1
2
3
4
|
Sifat
masalah : potensial
Kemungkinan masalah dapat diubah :
hanya sebagian
Potensial masalah untuk dicegah : cukup
Menonjolnya
masalah: masalah dirasakan tapi tidak perlu segera ditangani
|
2/3 X 1
½ X 2
2/3 X 1
1/2 x 1
|
2/3
1
2/3
1/2
|
Tn. Yterkadang merasa malas minum obat
Pengobatan jangka panjang membutuhkan kesabaran dan dukungan yang besar
dari orang-orang terdekat, yang mau mengingatkannya jika upa minum obat
Dukungan orang tuakurang baik, jarang mengingatkan Tn.Y jika lupa
minum obat
Keluarga tidak merasakan adanya masalah yang harus segera ditangani
|
Jumlah
|
3 1/6
|
Maka
prioritas masalahnya sebagai berikut :
1. Resiko penyebaran infeksi berhubunganketidakmampuan keluarga Tn.H dalam memodifikasi lingkungan
2. Kurang pengetahuan tentang penyakit TBC berhubungan ketidakmampuan keluarga Tn.H mengenal masalah kesehatan yang ada
3. Resiko kerusakan manajemen terapeutikberhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.H dalam merawat anggota keluarga yang sakit
E.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO
|
MASALAH KEPERAWATAN
|
TUJUAN UMUM
|
TUJUAN KHUSUS
|
EVALUASI
|
INTERVENSI
|
|
KRITERIA
|
STANDAR
|
|||||
1.
2.
3.
|
Resiko penyebaran infeksiberhubungan KMK Tn.H dalam memodifikasi lingkungan
Kurang pengetahuan tentang penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
Tn.H mengenal masalah kesehatan yang ada
Resiko kerusakan manajemen terapeutikberhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.H dalam merawat anggota keluarga yang sakit
.
|
Setelah 3 kali kunjungan rumah,penyebaran infeksi tidak terjadi
Setelah 3 kali kunjungan rumah keluarga dapat memahami tentang penyakit,
penyebab,cara pencegahan, perawatan dan pengobatan TBC.
Selama 3 kali kunjungan rumah Manajemen
terapetik/tatalaksana pengobatan tidak terputus
|
Setelah 1 x pertemuan selama 30 menit kelurga memodifikasi
lingkungan yang dapat mencegah penularan tb
1.1menyebutkan cara-car memodifikasi lingkungan
1.2melakukan modifikasi lingkungan rumah yang tepat
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30
menit keluarga keluarga dapat mengenal masalah tb paru dengan cara:
1.1
menyebutkan pengertian tb paru
1.2
menyebutkan penyebab TBC
1.3
menyebutkan tanda-tanda tbc
1.4
menyebutkan penularan tbc
1.5
menyebutkan cara pencegahan penularan tbc
1.6
menyebutkan pengobatan dan perawatan pasien tb
dirumah
selama 1×30 menit kunjungan keluarga mampu untuk merawat anggota keluarga yang
menderita tb dengan cara
1.1.
menyebutkan akibat bila tbc tidak diobati dan
putus obat
1.2.
menyebutkan perawatan penderita tbc dirumah
|
Respon verbal
Respon efektif
Respon psikomotor
Respon verbal
|
Menyebutkan 2 dari 3 cara memodifikasi lingkungan
Pada kunjungan tidak terencana keluarga melakukan modifikasi lingkungan
Tbc adalah penyakit yang disebabkan kuman tbc yang menyerang paru-paru
dan saluran pernafasan
|
1.1.1
Jelaskan lingkungan yang dapat mencegah tb
1.1.2
Motivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang
diberikan
1.1.3
berikan reinforcement positif atas jawaban keluarga
1.1.4
observasi rumah pada kunjungan berencana
1.1.5
diskusikan dengan keluarga hal positf yang sudah
keluarga lakukan
1.1.6
berikan reinforcement positif atas upaya yang
keluarga lakukan
1.1.1diskusikan bersama keluarga
pengertian TBC dengan
lembar balik
1.1.2tanyakan kembali pada keluarga tentang
pengertian TBC
1.1.3berikan pujian atas jawaban yang tepat
1.2.1diskusikan dengan keluarga tentang penyebab tbc
dengan menggunakan lembar balik
1.2.2motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
penyebab tbc
1.2.3beri renforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
1.3.1diskusikan dengan keluarga tentang tanda-tanda
tbc dengan menggunakan lembar balik
1.3.2motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
tanda-tanda tbc
1.3.3beri renforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
1.4.1diskusikan dengan keluarga tentang penularan
tbc dengan menggunakan lembar balik
1.4.2motivasi keluarga untuk menyebut kembali
penularan tbc
1.4.3beri renforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
1.5.1diskusikan dengan keluarga tentang pencegahan
penularan tbc dengan menggunakan lembar balik
1.5.2motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
penyebab tbc
1.5.3beri renforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
1.6.1diskusikan dengan keluarga tentang pengobatan
dan perawatan tbc dirumah dengan menggunakan lembar balik
1.6.2motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
pengobatan dan perawatan tbc
1.6.3beri renforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
1.1.1diskusikan dengan keluarga tentang akibat tbc tidak diobati
dan putus obatdirumah dengan menggunakan lembar balik
1.1.2motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat tbc tidak diobati dan putus obat
1.1.3beri renforcement positif atas usaha yang dilakukan
keluarga
1.2.1diskusikan dengan keluarga tentang perawatan
penderita tbc dirumah
1.2.2motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
perawatan penderita tbc dirumah
1.2.3berikan reinforcement atas pencapaian
keluarga
|
F.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO
|
NO.DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
Tgl 29-4-2012 jam 12.30-13.00
·
mengucapkan salam
·
memvalidasi keadaan
keluarga
·
mengingatkan kontrak
·
menjelaskan tujuan
TUK 1
1.1.1
Menjelaskan lingkungan yang dapat mencegah tb
1.1.2
Memotivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan
1.1.3
Memberikan reinforcement positif atas jawaban keluarga
1.1.4
Mengobservasi rumah pada kunjungan berencana
1.1.5
Mendiskusikan dengan keluarga hal positf yang sudah
keluarga lakukan
1.1.6
Memberikan reinforcement positif atas upaya yang
keluarga lakukan
|
S:
-
keluarga menjawab salam
-
Ibu dan Tn.Y mengatakan
keadaan nya baik
-
Ibu dan Tn.Y menyetujui
pertemuan saat ini 30 menit tentang penyakit TBC
-
Tn.Y dan ibu nya
menyebutkan lingkungan yang dapat mencegah TBC
adalah lingkungan yang tidak lembab,pertukaran udara yang baik dengan
ventilasi yang cukup dan jendela dibuka dan cahaya matahari bisa masuk
kedalam rumah
-
|
No comments:
Post a Comment